Islam meyakini bahwa Allah
Ar-rahman-ir-rahim (Maha Pengasih dan Penyayang) (Quran, Surah Al Fatihah [1]
:1) dan ajaran hisab. Yaitu perhitungan kebaikan dan keburukannya di akhirat.
Apakah hisab merupakan bukti bahwa Allah SWT mengasihi umat Muslim? Paparan ini
menolong kita mengerti konsep hisab menurut Islam dan cara ke sorga tanpa
hisab.
Ajaran Hisab dalam Islam
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menuliskan, “Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah,” (Quran, Surah Al Insyiqaq [84] : 7-8). Menurut
Hadist, “ . . . ada tujuh puluh ribu masuk sorga tanpa hisab dan siksa” (Hadist
Muslim dan Bukhari). Namun, tidak ada Muslim yang tahu apakah dia termasuk yang
tujuh puluh ribu itu. Hisab menurut Islam ada dua macam.
Pertama, Al
‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan). Allah hanya akan menampakkan
lembaran amal mereka.
Kedua, munaqasyah (diperiksa
secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara
kebaikan dan keburukan. Muhammad menjelaskan, “. . . barang siapa yang
dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa” [Muttafaqun ‘alaihi].
Jika Allah SWT menyayangi,
mengapa menghisab para Mukmin? Ketika dihisab, apakah para Mukmin merasakan
kasih sayang Allah SWT?
Jawaban Saya: Nabi Muhammad SAW mengabarkan bahwa kelak akan ada
dari umat ini yang akan masuk surga tanpa hisab dan adzab. Dalam Shahih Bukhari
disebutkan orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab berjumlah
tujuh puluh ribu orang. Dalam Musnad Ahmad, disebutkan jika tiap seribu orang
yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab tersebut akan membawa tujuh
puluh ribu lainnya dan masih ditambah tiga cakupan dari tangan Allah SWT, yang
hanya Dia sendiri yang tahu seberapa besarnya satu cakupan tangan-Nya itu. Jadi
yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab jumlahnya banyak sekali. Jumlah
itu jauh lebih banyak dari jumlah total yang akan masuk sorganya Kristen, yakni
hanya 144 ribu (Wahyu 7:4). Perhatikan Hadits-Hadits di bawah ini;
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan
kepada kami Abu Ghassan mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari
Sahal bin Sa'd mengatakan; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Di
antara umatku ada tujuh puluh ribu orang" atau "tujuh ratus
ribu orang -Sahal ragu kepastiannya-"masuk surga dengan tanpa hisab,
mereka saling berhimpitan, satu sama lain saling bergandengan, dari yang
pertama-tama hingga yang terakhir masuk surga, wajah mereka bercahaya bulan di
malam purnama. (Shahih
Bukhari: 6061)
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah bercerita kepada kami
Isma'il bin 'Ayyasy dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Umamah dari Nabi
Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Rabbku AzzaWaJalla berjanji kepadaku
tujuh puluh ribu dari ummatku akan masuk surga tanpa hisab dan adzab, setiap
seribunya bersama tujuh puluh ribu dan tiga cakupan tangan dari cakupan tangan
Rabbku AzzaWaJalla." (Musnad Ahmad: 21271)
Kafir Kristen pemuja Yesus berkata
bahwa tidak seorang Muslim pun yang tahu apakah dia termasuk dari yang akan
masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Itu benar. Namun Nabi Muhammad SAW menyebutkan
sebab mengapa mereka dapat masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Mereka adalah
orang-orang yang menyempurnakan tauhidnya dengan bertawakal hanya kepada Allah
SWT semata,
Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Rauh
bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dia berkata; saya mendengar
Hushain bin Abdurrahman dia berkata; saya berdiri di samping Sa'id bin Jubair
lalu dia berkata; dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang masuk surga
tanpa hisab, yaitu yang tidak meminta diruqyah (pengobatan dengan jampi-jampi,
atau mantera), tidak berfirasat sial karena melihat burung dan hanya
bertawakkal kepada Tuhan mereka. (Shahih
Bukhari: 5991)
Tathayyur adalah anggapan sial yang muncul tiba-tiba dari perkara yang
dilihat atau didengarnya. Sedangkan Kay
adalah cara pengobatan dengan menggunakan besi yang dipanaskan lalu ditempelkan
kepada tubuh yang sakit.
Allah SWT mengadili hamba-Nya
yang mukmin seorang diri pada hari Kiamat, tidak seorang pun yang melihatnya
dan tidak seorang pun yang mendengarnya. Allah SWT benar-benar menutupi aibnya
sehingga tidak seorang pun yang mengetahuinya. Allah SWT menunjukkan
kesalahan-kesalahannya dan berkata kepadanya: “Apakah kamu mengetahui dosa ini?
Apakah kamu mengakui dosa ini?” Maka dia menjawab, “Ya wahai Rabb-ku, kemudian
Allah SWT mengampuninya. Itulah hisab ringan yang akan ditemui seorang mukmin.
Sementara itu bagi orang-orang kafir dan munafik, mereka juga akan di hisab.
Mereka tidak dihisab dalam rangka menampakkan dan meminta pengakuan atas amal
baik dan amal buruk sebagaimana seorang mukmin. Orang-orang kafir dan munafik akan
di hisab. Mereka tidaklah ditanya dalam rangka meminta pengakuan (atau
persetujuan). Akan tetapi, mereka hanyalah ditanya dalam rangka mencela dan
merendahkan mereka. Orang-orang kafir dan munafik akan dipanggil dengan suara
yang keras di hadapan semua makhluk dan kemudian mereka akan di hisab dengan
sangat teliti.
Jadi kondisi seorang mukmin akan
jauh lebih baik di akhirat nanti. Seorang mukmin akan di hisab dengan hisab
yang ringan, kemudian Allah akan mengampuninya. Itulah rahmat, rahman dan rahimnya Allah SWT. Sementara orang-orang kafir dan
munafik akan di hisab dengan hisab yang teliti, kemudian Allah SWT akan
mengazabnya. Perhatikan Hadits-Hadits di bawah ini;
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Hisyam Ad Dastawa'i dari Qatadah dari
Shafwan bin Muhriz dia berkata; "Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar;
'Bagaimana kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi Wasilla bersabda
tentang pernyataan Allah dengan berbisik? ' Ibnu Umar menjawab; 'Saya pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pada hari
kiamat orang mukmin akan dihadapkan kepada Allah Azza Wa Jalla dengan sangat
dekat sekali hingga tubuhnya menyentuh Allah. Setelah itu, Allah akan
memberikan pengukuhan atas dosa-dosanya. Kemudian Allah akan bertanya:
'Apakah kamu tahu dosamu? ' Orang mukmin itu menjawab; 'Ya Tuhanku. Saya tahu
dosa saya. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku telah menyembunyikannya
untukmu ketika di dunia dan pada hari ini Aku telah mengampunimu. Lalu
orang mukmin itu diberi catatan amal baiknya. Sementara orang-orang
kafir dan munafik akan di panggil dengan suara yang keras di hadapan semua
makhluk: 'Mereka inilah orang-orang yang telah mendustakan Allah Azza Wa Jalla.'"
(Shahih
Muslim: 4972)
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Umar telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah
berkata: ...Beliau meneruskan: "Lalu Ia menemui hamba kemudian bertanya:
'Hai fulan, bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikanmu pemimpin,
menikahkanmu, Aku tundukkan kuda dan unta untukmu, Aku membiarkanmu menjadi
pemimpin dan ditaati? ' ia menjawab: 'Benar.' Ia bertanya: 'Apa kau mengira
akan bertemu denganku? ' ia menjawab: 'Tidak.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya
Aku melupakanmu seperti kau melupakan-Ku.' Setelah itu yang kedua datang
menemui lalu Allah berfirman: 'Hai fulan, bukankah Aku telah memuliakanmu,
menjadikanmu pemimpin, menikahkanmu, Aku tundukkan kuda dan unta untukmu, Aku
membiarkanmu menjadi pemimpin dan ditaati? ' ia menjawab: 'Benar.' Ia bertanya:
'Apa kau mengira akan bertemu denganku? ' ia menjawab: 'Tidak.' Allah berfirman:
'Sesungguhnya Aku melupakanmu seperti kau melupakan-Ku.' Setelah itu yang
ketiga datang menemui lalu Allah berfirman padanya seperti itu, ia berkata:
'Wahai Rabb, aku beriman pada-Mu, kitab-Mu, rasul-Mu, aku shalat, puasa dan
bersedekah, ' lalu ia memuji kebaikan semampunya kemudian Allah berfirman:
'(Berhentilah) disini kalau begitu.' Setelah itu dikatakan padanya: 'Sekarang,
kami mengutus saksi kami untukmu.' Ia Berfikir dalam dirinya, siapa gerangan
yang akan bersaksi untuknya. Mulutnya ditutupi dan dikatakan kepada paha,
daging dan tulangnya: 'Berbicaralah.' Lalu paha, daging dan tulangnya
mengucapkan perbuatannya. Demikian itu supaya menjadi alasan untuk dirinya.
Itulah orang munafik, itulah orang yang dimurkai Allah." (Shahih Muslim: 5270)
Syarat Masuk Sorga
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Perlu kita ingat bahwa syarat
masuk sorga ialah suci sempurna, tanpa berbuat satu dosa pun. Itulah sebabnya
Allah menghukum Adam dan Hawa yang hanya berbuat satu dosa (Kitab Taurat,
Kejadian 3:1-15). Kita selalu berbuat berdosa. Pikiran, perkataan dan perbuatan
kita sering kali berdosa. Kita membenci, egois, bicara kotor, berbohong dan
sebagainya. Maka kita pasti menghadapi penghukuman Allah karena dosa-dosa kita
itu. Bagaimana bebas dari hukuman itu?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa syarat
masuk sorga adalah suci sempurna tanpa berbuat satu dosa pun. Itu berarti
mereka tidak akan masuk sorga dan pasti kekal di neraka. Karena mereka bukan
orang-orang yang suci sempurna tanpa berbuat dosa. Bagaimana bisa kafir Kristen
pemuja Yesus menganggap diri mereka suci tanpa dosa, sementara mereka
menganggap Yesus sebagai Tuhan dan menyembah kepadanya? Menyembah selain Allah
SWT adalah dosa besar, baik yang pelakunya terancam kekal di neraka. Oleh karena
itu Al-Qur’an menyatakan mereka kafir dan di ancam kekal di neraka;
Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera
Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Al Maa'idah: 17)
Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera
Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolong pun. (Al Maa'idah: 72)
Sesungguhnya orang-orang
yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang yang musyrik
(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk. (Al Bayyinah: 6)
Agar Anda Bebas dari Hisab!
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jelaslah bukan Allah SWT,
melainkan Isa Al-Masih begitu mengasihi manusia. Sebab Ia rela tersalib untuk
menyucikan dosa-dosa manusia. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya masuk
sorga-Nya tanpa hisab.
Dengan mempercayai Isa Al-Masih
sebagai Tuhan dan Juruselamat, Anda pasti masuk sorga tanpa menderita hisab.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan dengan
mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, mereka pasti masuk sorga. Padahal
Yesus sendiri tidak sekali pun pernah menyebut dirinya Tuhan dan juruselamat, tak
pernah sekali pun. Yesus seumur hidupnya tidak pernah menyebut dirinya Tuhan dan
meminta untuk disembah. Tak seorang pun dari murid-murid Yesus yang menganggap
gurunya Tuhan dan tidak seorang pun juga yang pernah menyembah Yesus. Murid-murid
Yesus saja tidak pernah menganggap gurunya Tuhan dan menyembahnya, kalian yang
tidak pernah ketemu Yesus malah menganggapnya Tuhan dan menyembahnya. Pikirkan itu.
0 Response to "Hisab, Benarkah Bukti Kasih Sayang Allah Pada Muslim?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.