Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Akhlak Mulia Dalam Islam Melebihi Ajaran Isa Al-Masih?


Sahabat Muslim saya bertanya dengan tulus dan kritis soal akhlak Kristiani. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya sangat berguna bagi kemajuan iman kita. Dia ingin tahu, apakah akhlak mulia dalam Islam melebihi ajaran Nasrani.

Pertanyaan Soal Perzinahan

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sahabat Muslim menjelaskan, “Agar tidak terjadi perzinahan, Islam mengijinkan menikah lebih dari satu isteri.” Inilah ayat yang dia maksudkan, “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil . . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat . . .” (Qs 4:3).

Lalu ia bertanya, “Apakah Kristen juga melarang berzinah?”

Jawab saya, dalam kitab Taurat, Zabur dan Injil, Allah melarang berzinah dan memerintahkan pernikahan monogami. Isa Al-Masih berfirman, “. . .Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28). Lagi firman-Nya, “. . . seorang laki-laki akan . . .bersatu dengan [seorang] isterinya . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5).

“Maka poligami, nikah siri, dan nikah mut’ah adalah perzinahan menurut Wahyu Allah itu,” saya menambahkan. Sampaikan pendapatmu di sini akan hal itu!

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menuliskan kisah fiktif berdiskusi dengan sahabat khayalannya. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan agama Islam mengizinkan poligami agar tidak terjadi perzinaan. Hal tersebut tentu saja tidak benar. Karena tidak ada satu pun nash dalam Al-Qur’an maupun Hadits Shahih yang menyatakan poligami sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya perzinaan.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Bible melarang berzina dan memerintahkan pernikahan monogami. Bible melarang berzina, itu benar, tapi Bible tidak pernah sekali pun melarang pernikahan poligami. Ada banyak ayat yang berisi larangan di sertai ancaman terhadap pelaku dosa dalam Bible dan tidak satu pun ayat yang melarang poligami dan mengancam pelakunya dengan hukuman. Fakta sejarah menunjukkan orang-orang Kristen dua abad yang lalu masih berpoligami. Tetapi setelah  Paus Leo XIII berkuasa pada tahun 1866, jumlah istri dibatasi menjadi satu saja.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5:28)

Ayat di atas bukan berbicara masalah pernikahan poligami, tetapi berbicara tentang pengajaran Yesus agar setiap laki-laki menjaga pandangan matanya dari melihat wanita yang bukan mahromnya. Ayat tersebut berlaku umum, bukan hanya untuk laki-laki yang sudah menikah, tetapi juga untuk laki-laki yang belum menikah. Sabda Nabi Muhammad SAW yang berkesesuaian dengan Matius 5:28 adalah Hadits berikut;

"Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak oleh kemaluan." (Shahih Muslim 4802)

Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (Matius 19:5)

Ayat di atas berbicara mengenai perceraian dan tidak ada hubungannya dengan pernikahan poligami. Anda dapat membaca tafsiran lengkap Matius 19:5 jika kurang percaya. Saya setuju tafsiran seperti itu, karena sesuai dengan konteks pertanyaan orang-orang Yahudi kepada Yesus di ayat sebelumnya. Saya kutip sedikit tafsiran dari ayat tersebut;

“Dalam perikop ini kita menemukan hukum Kristus mengenai masalah perceraian. Perbincangan mengenai hukum ini muncul, seperti halnya dengan beberapa pernyataan kehendak-Nya yang lain, karena perdebatan-Nya dengan kaum Farisi. Betapa sabarnya Dia berurusan dengan perlawanan orang-orang fasik, sampai-sampai kesempatan tersebut pun dijadikan-Nya sebagai bahan pengajaran bagi murid-murid-Nya!”

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa poligami, nikah siri, dan nikah mut’ah adalah perzinahan menurut ayat-ayat Injil Kristen yang mereka kutip. Benarkah demikian? Menurut definisinya, zina adalah Memasukkan penis (zakar) ke dalam vagina (farji) milik wanita yang bukan istrinya dengan sengaja dan tanpa unsur paksaan. Perbuatan yang tidak mengandung dua unsur tersebut tidak dikatakan zina.

Poligami adalah seorang laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu. Itu tidak dapat disebut perzinaan jika laki-laki tersebut menikahi istri-istrinya secara sah. Dengan menganggap poligami adalah perzinaan, sama saja kafir Kristen menganggap para Nabi dan tokoh-tokoh Bible yang berpoligami melakukan perzinaan.

Nikah siri adalah pernikahan yang telah tercukupi syarat dan sahnya pernikahan menurut syariat Islam, tetapi pernikahan tersebut tidak atau belum tercatat di pencatatan sipil. Nikah siri juga bukan perzinaan, karena pernikahan tersebut telah tercukupi syarat dan sahnya pernikahan menurut syariat Islam.

Tetapi jika yang dimaksud nikah siri di sini adalah pernikahan yang tidak dihadiri atau tidak diketahui oleh wali nikah dari pihak perempuan, maka pernikahan semacam ini tidak sah karena salah satu syarat sahnya sebuah pernikahan adalah adanya wali dari pihak perempuan.

Nikah Mut’ah adalah seorang laki-laki yang menikah dengan seorang wanita dalam batas waktu tertentu, dengan sesuatu pemberian kepadanya, berupa harta, makanan, pakaian atau yang lainnya. Jika masanya telah selesai, maka dengan sendirinya mereka berpisah tanpa kata thalak (cerai) dan tanpa warisan. Nikah jenis ini sangat tepat jika disebut perzinaan, karena nikah mut’ah telah diharamkan oleh Rasulullah SAW, tidak ada seorang pun dari ulama Islam yang menghalalkannya. Yang menghalalkan pernikahan mut’ah hanya para penganut agama Syiah. Mengenai larangan nikah mut’ah Rasulullah SAW bersabda:

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya pernah mengizinkan kepada kalian nikah mut'ah terhadap wanita, dan sesungguhnya (mulai saat ini) Allah telah mengharamkannya sampai Hari Kiamat, oleh karena itu barang siapa yang masih memiliki (wanita yang dimut'ah), maka ceraikanlah dia dan jangan kamu ambil kembali apa yang telah kamu berikan padanya."(Shahih Muslim: 2502).

Pertanyaan Soal Interaksi Dengan Orang Beda Agama

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Kepada orang yang berbeda agama” katanya, “saya tetap menghargai. Islam mengajarkan Lakum diinukum waliyadiin, bagiku agamaku, bagimu agamamu.”

Nampaknya penjelasannya berbeda dengan Qs 48:29, “Muhammad     . . . dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,” pikir saya.

“Bagaimana menurut kepercayaan Anda,” tanyanya pada saya.

“Lebih dari  itu” sahut saya, “Isa Al-Masih mengajarkan akhlak untuk mengasihi musuh.”

Sabda-Nya, “. . . siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! Harus dihadapkan ke Mahkamah Agama . . .” Firman-Nya lagi, “. . . Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5: 22, 44).

Jawaban Saya: Al-Qur’an menyifati umat Nabi Muhammad SAW sebagai orang-orang yang keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang dengan sesama Muslim, sebagaimana disebutkan dalam Al-Fath: 29 dan Al Maa'idah: 54. Sikap kerasnya kaum Muslimin pada kedua ayat tersebut ketika orang-orang kafir mengambil sikap bermusuhan dengan kaum Muslimin. Sehingga mengharuskan kaum Muslimin untuk bersikap keras dengan jalan berjihad memerangi orang-orang kafir. Oleh sebab itu, ayat Al-Qur’an dengan jelas menghubungkan jihad dengan bersikap keras terhadap orang-orang kafir seperti dapat Anda baca pada ayat di bawah ini;

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya(At-Taubah: 73)

Jadi, sikap kerasnya seorang Muslim terhadap orang-orang kafir itu terjadi hanya ketika orang-orang kafir berbuat sesuatu yang kaum Muslimin harus memerangi mereka. Sedangkan orang-orang kafir yang tidak mengambil posisi bermusuhan dengan kaum Muslimin dan bersedia hidup berdampingan bersama kaum Muslimin dengan damai, seperti kebanyakan orang-orang kafir yang hidup di negara kita ini, maka tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk bersikap keras terhadap orang kafir. Ayat-ayat Al-Qur’an menekankan untuk berlaku baik, bersikap adil dan condong terhadap perdamaian ketika orang-orang kafir tidak memerangi kaum Muslimin dan menginginkannya perdamaian. Anda dapat membaca pada ayat-ayat berikut;

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil(Al-Mumtahanah: 8).

Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui(Al-Anfaal: 61).

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus tidak mengajarkan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan Dia mengajarkan supaya umat-Nya saling mengasihi, bahkan kepada musuh sekalipun. Ya itu benar, tetapi apa alasannya? Yesus dan murid-muridnya itu hidup dalam kuasa dan hukum kekaisaran Romawi. Yang berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang berbuat jahat pada saat itu hanya penguasa Romawi. Jika seseorang berbuat jahat kepada murid-murid Yesus dan kemudian murid-murid Yesus membalasnya, itu akan menjadi alasan bagi penguasa Romawi untuk menghukum murid-murid Yesus karena sudah melanggar hukum dengan main hakim sendiri. Jadi alasan Yesus mengajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan mengasihi musuh adalah untuk menghindarkan murid-muridnya dari hukum kekaisaran Romawi. Tetapi keadaan berbeda ketika Yesus datang di akhir zaman nanti. Setelah Beliau mempunyai kekuatan serta dukungan yang cukup, Yesus akan berperang dan membunuh. Sebagaimana ayat-ayat di bawah ini:

Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."(Wahyu 17:14) 

Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar," Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (Wahyu 19:11) 

Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini(Wahyu 2:16) 

Pertanyaan Soal Akhlakul Karimah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Adakah akhlakul karimah/akhlak termulia dalam Kristen?” tanyanya ingin tahu. Lalu saya menjawabnya, “Isa Al-Masih mengajarkan akhlak termulia, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Injil, Rasul Lukas 6:31). Umat Isa Al-Masih wajib aktif dan berinisiatif  berbuat kebaikan kepada orang lain. Misalnya, menghargai, mengasihi, menolong orang, peduli, empati, dan seterusnya.

Jawaban Saya: Dalam Hadits Nabi juga terdapat anjuran untuk mengasihi dan menyayangi bukan hanya kepada manusia, tetapi semua penduduk bumi, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan. Berikut ini Hadits Nabi yang saya maksud;

Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru, dari Abu Qabus, dari Abdullah bin Amru bin al Ash dan sampai kepada Nabi SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda: "Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh ar Rahman, oleh karena itu kasihilah penduduk bumi maka niscaya penduduk langit akan mengasihi kalian. Dan rasa kasihan adalah sebuah jalan dari ar Rahman, barang siapa yang menyambungnya maka ia akan tersambung untuknya, dan barang siapa memutuskannya maka ia akan terputus untuknya." (Musnad Ahmad: 6206)

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Musaddad secara makna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Abu Qabus -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abdullah bin Amru- dari Abdullah bin Amru dan sanadnya sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (beliau bersabda): "Para penyayang akan disayangi oleh Ar Rahman. Sayangilah penduduk bumi maka kalian akan disayangi oleh siapa saja yang di langit." (Sunan Abu Daud: 4290)

Kasih Isa Al-Masih Bagi Muslim Juga

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Setelah dialog itu, teman saya mulai meragukan kalau ajaran akhlak Islam melebihi akhlak Nasrani. Dia mengerti bahwa ajaran akhlak Isa Al-Masih yang paling mulia. Setujukah Anda bahwa ajaran Isa Al-Masih itu paling mulia? Berikan alasannya di sini!

Hebatnya lagi, Isa Al-Masih telah membuktikan kasih-Nya yang termulia dengan rela mati disalib untuk menggantikan hukuman dosa manusia. Melalui penyaliban-Nya, Ia membebaskan manusia dari hukuman kekal di neraka karena segala dosa mereka. Maka, Ia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Isa Al-Masih berkuasa menjadikan Anda sholeh dan suci. Percayalah kepada-Nya.

Jawaban Saya: Nabi Isa AS atau Yesus adalah Nabi di antara Nabi-nabi yang telah Allah SWT utus kepada manusia. Sudah barang tentu, Nabi Isa AS atau Yesus memiliki akhlak sebagaimana akhlaknya para Nabi dan Rasul utusan Allah SWT, serta mengajarkan kepada manusia bagaimana berakhlak kepada sesamanya. Kami umat Islam mengakui itu. Namun bukan karena Nabi Isa AS atau Yesus berakhlak dan mengajarkannya kemudian boleh di percaya sebagai Tuhan dan menyembah kepadanya. Nabi Isa AS atau Yesus tetap hanyalah MANUSIA walaupun dia memiliki akhlak yang mulia. Yesus yang dikatakan oleh kafir Kristen paling mulia itu mengajarkan menyembah hanya kepada Allah Yang Esa (Markus 12:29) dan menyatakan diri sebagai Nabi utusan Allah untuk menyampaikan firman-Nya (Yohanes 17:8). Jika kafir Kristen menganggap diri mereka sebagai pengikut Yesus, harusnya mereka menyembah hanya kepada Allah Yang Esa, bukan menyembah kepada Yesus yang jelas-jelas hanya Nabi utusan Tuhan. Percuma mulut kalian memuji ajaran Yesus paling mulia jika keberagamaan kalian mengikuti ajaran Paulus dan dogma-dogma gereja.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Akhlak Mulia Dalam Islam Melebihi Ajaran Isa Al-Masih?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.