Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

PREDESTINASI dalam KRISTEN dan ISLAM ‼️ Segala hal sudah ditakdirkan Tuhan sejak awal?

Ada dua kelompok yang salah memahami takdir. Yang pertama mengatakan bahwa Allah tidak menakdirkan perbuatan hambanya. Seorang manusia secara mutlak bebas melakukan perbuatannya tanpa campur tangan Allah, kelompok ini dinamakan dengan Qodariyah. Adapun yang kedua, adalah kelompok yang mengatakan Allah menakdirkan segala sesuatu, akan tetapi manusia tidak punya pilihan atas perbuatannya, manusia dipaksa untuk melakukan perbuatkannya, seperti robot yang diatur oleh remot. Kelompok ini dinamakan dengan Jabariyah.

Adapun keyakinan yang benar adalah bahwa Allah menghendaki segala sesuatu, termasuk perbuatan manusia, Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.” (Al-Qoshos: 68). Akan tetapi meskipun begitu, hal ini tidak menafikan bahwa manusia juga diberi otak untuk berpikir, diberikan kebebasan memilih, tidak dipaksa atas perbuatannya, Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya” (An Naba: 39), juga firman Allah, “maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka…” (Al Kahfi: 29).

Bahkan Allah telah menunjukkan jalan kepada manusia, mengutus para Rosul, menurunkan kitab, menyuruh untuk berbuat kebaikan, dan melarang dari perbuatan dosa dan maksiat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (Al-Balad: 10), maksudnya jalan kebenaran dan jalan kesesatan. Kita pun merasakan dengan yakin, bahwa kita tidak dipaksa dalam beramal, kita bebas melakukan perbuatan yang kita inginkan, tidak ada yang memaksa kita, meskipun kehendak kita juga terjadi atas kehendak Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki untuk menempuh jalan yang lurus, Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam” (At-Takwir: 28-29).

Tanpa ragi mengatakan bahwa dirinya tidak sepakat dengan doktrin predestinasi Calvin, tapi dia juga tidak menentang Calvin atau menganggap Calvinis sesat, lalu doktrin yang diyakininya itu seperti apa tidak dijelaskan. Rupanya tanparagi dalam kebingungan.

Tanparagi mengutip terjemahan ayat ini dan mempermasalahkannya, “Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan”. (An Nahl: 93)

Pada ayat-ayat ini, Allah ta’ala menyatakan tidak menghendaki umat Manusia menjadi umat yang satu, dijelaskan dalam tafsir yang dimaksud umat yang satu ini adalah Islam, umat inilah yang akan diberi rahmat. Sementara yang disebut senantiasa berselisih adalah orang-orang Yahudi, Nasrani dan Majusi. Bila sudah jelas Allah ta’ala akan memberi rahmat kepada umat Islam, kenapa kalian tidak memilih Islam sehingga kalian akan dimasukkan surga? Kenapa kalian masih memilih agama selain Islam walaupun tahu itu akan memasukkan kalian ke neraka?  

Tanparagi mempermasalahkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menyatakan akan memenuhi neraka Jahannam dengan Jin dan Manusia, sebagaimana terjemahan ayat berikut: Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Huud: 119).

Bukan hanya neraka saja yang akan Allah ta’ala penuhi dengan jin dan manusia yang durhaka, Allah juga akan memenuhi surga dengan jin dan manusia yang beriman dan beramal saleh. Sebagaimana Hadits Shahih berikut, Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Surga dan neraka saling berselisih kepada Tuhan keduanya, surga berkata, 'Wahai Tuhan, mengapa aku tak dimasuki selain orang-orang lemah dan rakyat jelata? ' Sedang neraka berkata, 'Mengapa aku dikhususkan untuk orang-orang yang sombong? ' Allah Ta'ala menjawab surga, "Engkau adalah rahmat-Ku", dan Allah berfirman kepada neraka, 'Engkau adalah Siksa-Ku, yang Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, dan masing-masing diantara kalian berdua harus dipenuhi.'...(Shahih Bukhari: 6895)

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Maryam: 71). Ayat ini sering kali di kutip dan dipahami secara serampangan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Makna dari mendatangi pada ayat tersebut adalah melintasi atau melewati, karena itu lebih berkesesuaian dengan banyak hadis Shahih yang menceritakan melintasnya manusia di atas Shirot yang membentang di atas neraka.

selanjutnya tanparagi ingin menyalahkan Allah ta’ala atas masuk nerakanya orang-orang kafir seperti dirinya kelak di akhirat. Dia mengutip terjemahan ayat Al-Qur’an seperti yang dapat Anda baca ini, Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (An-Nahl: 93).

Pada ayat ini disebutkan Allah ta’ala tidak hanya menyesatkan yang dia kehendaki, tetapi juga memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi sayangnya tanparagi tidak jujur dalam mengutip terjemahan ayat Al-Qur’an. Dia hanya berfokus pada kalimat “Allah menyesatkan yang Dia kehendaki” dan mengabaikan kalimat “Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki”. Tujuannya tentu saja agar dia dapat menuduh Allah ta’ala menyesatkan manusia. Tanparagi juga mengatakan bahwa Allah ta’ala lupa telah berfirman dalam suroh An-Nahl ayat 93, Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. Sementara dalam suroh Ar-Rohman ayat 39, Allah ta’ala berfirman yang artinya, Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. Anda pasti sudah tahu di mana letak perbedaan kedua ayat ini yang tanparagi tidak mengetahuinya. An-Nahl ayat 93 dan Ar-Rohman ayat 39 itu berbeda konteksnya. An-Nahl ayat 93 itu konteksnya Allah ta’ala akan bertanya kepada jin dan manusia pada Hari Kiamat tentang perbuatan mereka di dunia terhadap perintah dan larangan-Nya, kemudian Allah membalas orang yang berbuat taat karena ketaatannya dan orang yang berbuat maksiat karena kemaksiatannya. Sementara Ar-Rohman ayat 39 itu maksudnya para malaikat tidak menanyakan tentang orang-orang yang berdosa, melainkan para malaikat mengetahui mereka dengan sendirinya melalui tanda-tanda yang ada pada mereka. Sesudah orang-orang yang berdosa itu diperintahkan agar dimasukkan ke dalam neraka, maka saat itu mereka tidak ditanyai tentang dosa-dosa mereka, bahkan mereka langsung digiring ke dalamnya, kemudian dicampakkan ke dalamnya. Sebagaimana firman Allah ta’ala yang artinya, Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. (Ar-Rohman: 41).

Selanjutnya tanparagi mengutip terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an berikut, Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya" (Ar-Ra’ad: 27).

Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Ibrahim: 4).

Sama dengan sebelumnya, dia hanya berfokus pada kalimat “Allah menyesatkan yang Dia kehendaki” dan mengabaikan kalimat “Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki”. Kemudian dengan 2 ayat ini tanparagi menyimpulkan yang menetapkan manusia ke neraka adalah Allah ta’ala. Padahal selain Allah menyesatkan yang Dia kehendaki, Allah ta’ala juga yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, artinya Allah ta’ala juga yang menetapkan manusia masuk ke surga, bukan hanya menetapkan manusia ke neraka. Manusia yang dikehendaki Allah ta’ala masuk surga adalah orang-orang beriman dan beramal saleh, sedangkan manusia yang dikehendaki-Nya masuk neraka adalah orang-orang kafir. Jika tanparagi atau kafir Kristen pemuja Yesus lainnya ingin dikehendaki Allah ta’ala memperoleh petunjuk dan masuk surga, ya jangan kafir.

Tanparagi menyalahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala atas kekafiran mereka dan dimasukkannya mereka ke neraka, perbuatan mereka tersebut hanya mengulang perbuatan orang-orang kafir sebelum mereka. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mendustakan perbuatan mereka, karena Allah ta’ala memberi kehendak bebas kepada manusia, apakah dia mau beriman ataukah mereka ingin kafir. Perhatikan terjemah ayat Al-Qur’an berikut, Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun." Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?" Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta. (Al-An’am: 148).

Sementara Islam sudah sampai kepada kafir Kristen pemuja Yesus melalui dakwah para ulama, di ajak untuk beriman mereka menolak, selalu mencari-cari alasan agar mereka tetap kafir. Menghalang-halangi orang lain untuk beriman dan mendorong orang lain untuk mengikuti kekafiran mereka. Membuat fitnahan terhadap Islam, tidak jujur dalam mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan tafsirnya, hadis palsu dikutip, riwayat tidak jelas sanadnya dibacakan. Semua yang kalian lakukan itu menjadi sebab Allah ta’ala tidak memberi kalian hidayah, menyesatkan kalian sejauh-jauhnya, dan memasukkan kalian ke neraka. Jadi tidak masuk akal tanparagi atau kafir Kristen lainnya menyalahkan Allah ta’ala karena kekafiran mereka dan dimasukkannya mereka ke neraka, sebab kalian sudah diberikan kehendak bebas untuk memilih beriman atau kafir, dan kalian memilih untuk tetap kafir.

Kafir Kristen pemuja Yesus menyalahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika mereka masuk neraka dengan alasan tidak semua manusia dikehendaki beriman. Padahal ayat-ayat Bible Perjanjian Baru sendiri, menyatakan masuk surga atau masuk neraka sudah ditetapkan Tuhan. Rupanya mereka terlalu sibuk mencari-cari kesalahan Al-Qur’an sampai tidak punya waktu untuk mencari kesalahan kitab mereka sendiri, berikut ini ayat-ayatnya.

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. (Yohanes 17:12)

Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. (Kisah Rasul 13:48)

Selanjutnya tanparagi mengatakan bahwa Tuhan yang menurunkan Al-Qur’an bukanlah Tuhan yang menciptakannya. Tanparagi mengatakan Tuhannya tidak memiliki kehendak apalagi membuat ketentuan untuk memenuhi neraka dengan manusia. Pernyataan tanparagi ini adalah bukti bahwa Muslim tidak menyembah Tuhan yang salah. Allah ta’ala sesembahan umat Islam adalah Tuhan yang maha mengetahui. Dengan ilmunya, dia tahu manusia yang belum diciptakan-Nya itu, apakah ia akan menempuh jalan yang membuatnya bahagia masuk surga, ataukah ia akan menempuh jalan yang akan membuatnya sengsara di neraka. Dengan kuasanya pula, Allah ta’ala menghendakinya dan terciptalah sesuai apa yang dia kehendaki. Sementara itu Yesus yang menjadi Tuhan sesembahan tanparagi, tidak maha tahu, sampai-sampai kapan buah ara berbuah saja tidak tahu, jangankan berkuasa menciptakan dengan berkehendak, berbuat dari dirinya sendiri saja Yesus tidak dapat melakukannya. Kalau tanparagi masih menganggap Yesus itu Tuhan, ya itu karena dia tanpa otak saja, alias nggak punya otak.

Tanparagi mengatakan Tuhan yang dia sembah memberikan padanya kehendak bebas dengan segala konsekuensinya. Dia berbohong, karena banyak ayat-ayat dalam perjanjian baru yang menyatakan keselamatan seseorang sudah ditentukan, seperti disebutkan dalam Yohanes 17:12, Kisah Rasul 13:48, Roma 8:29-30, Efesus 1:5 dan ayat 11. Sementara dalam Islam, walaupun Allah ta’ala telah menentukan siapa yang masuk surga dan masuk neraka, Allah ta’ala juga memberikan kehendak bebas kepada manusia untuk menentukan pilihannya. Ayat-ayat Al-Qur’an tentang kehendak bebas manusia sudah saya kutip di postingan ini, tanparagi sengaja tidak mengutip ayat ini agar muncul kesan tidak ada kehendak bebas dalam Islam.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PREDESTINASI dalam KRISTEN dan ISLAM ‼️ Segala hal sudah ditakdirkan Tuhan sejak awal?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.