Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Penciptaan Jagat Raya Menurut AL-QUR'AN dan BIBEL


Tanparagi membahas topik basi yang sudah puluhan tahun lalu di jawab oleh Muslim, yaitu masalah lamanya masa penciptaan langit dan bumi dalam Al-Qur’an yang di anggapnya kontradiksi. Dari pada membahas kembali topik basi semacam itu, lebih baik kamu tanggapi jawaban Muslim mengenai topik itu. Orang-orang kafir semacam tanpa ragi dan sehabitatnya itu hanya fokus menghitung angka-angka tanpa memahami redaksi ayatnya. Padahal surat Fushshilat: 9 hanya menyebutkan penciptaan bumi saja dalam 2 masa. Sementara surat Fushilat: 10 menceritakan masa penciptaan bumi dan segala isinya; gunung, tumbuhan, hewan dan lainnya dalam 4 masa. Dilanjutkan dengan surat Fushshilat: 11-12 yang menyebutkan Allah menciptakan langit saja dalam 2 masa. Allah menciptakan bumi dalam 2 masa, menciptakan segala yang ada di bumi dalam 2 masa dan menciptakan langit dalam 2 masa, sama sekali tidak ada pertentangan dengan surat Yunus: 3.

Jadi dalam penciptaan langit dan bumi, Al-Qur’an dan Bibel sama-sama menyebutkan Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa. Yang membedakan itu jika dalam Bibel disebutkan Tuhan beristirahat setelah mencipta langit dan bumi, sementara Allah dalam Al-Qur’an tidak beristirahat karena ditimpa kelelahan. Bandingkan ayat-ayat berikut ini,

Pada hari ketujuh, Allah menyelesaikan pekerjaan-Nya, yang telah dilakukan-Nya itu, dan Dia beristirahat pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya, yang telah dilakukan-Nya. (Kejadian 2:2, Versi AYT)

Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan. (Qaaf: 38)

Dalam tafsir At-Thabari disebutkan bahwa ayat ini diturunkan sebagai bantahan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka telah mengatakan bahwa setelah Allah menciptakan langit dan bumi selama 6 hari, Allah mempergunakan hari yang ke 7 untuk beristirahat. Penjelasan dari tafsir At-Thabari ini saya kutip sebagai bantahan, apabila ada kafir Kristen pemuja Yesus yang mengatakan bahwa Kejadian 2:2 yang menyebutkan Tuhan beristirahat di hari ke 7 adalah terjemahan yang salah. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sudah meyakini Tuhan beristirahat di hari ke 7 setelah menciptakan langit dan bumi, padahal mereka lebih paham bahasa asli Bibel dari pada orang-orang Kristen sekarang yang hanya tahu terjemahan.

Bila tanparagi ingin membuktikan Allah dalam Al-Qur’an berbeda dengan Tuhan yang ada dalam Bibel, lebih tepat kiranya kalau dia mengutip dan membandingkan surat Qaaf: 38 yang menyatakan Allah tidak keletihan setelah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa, dengan Kejadian 2:2 yang menyebutkan Tuhan beristirahat di hari ke 7 setelah menciptakan langit dan bumi, bukan membandingkan masa penciptaan langit dan bumi dalam Al-Qur’an dan Bibel yang mudah sekali di bantah.

Tanparagi dengan sangat emosional menjelaskan kalau Allah sama dengan dewata, dan dia mengatakan bahwa nama Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah Yahweh. Nama Allah telah dikenal sebagai nama Tuhan oleh bangsa Arab jauh sebelum ada Islam dan jauh sebelum Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam lahir dan di angkat sebagai seorang Nabi. Orang-orang Arab yang beragama Yahudi, beragama Nasrani dan para penyembah berhala yang hidup jauh sebelum Islam datang, telah mengenal Allah sebagai nama Tuhan dan menggunakan nama tersebut untuk berbagai macam bentuk upacara keagamaan. Jika nama Allah bukanlah nama Tuhan yang benar, maka yang pertama kali mempermasalahkannya adalah orang-orang Yahudi, Nasrani dan para pemuja berhala yang hidup 1400 tahun yang lalu, bukan orang kafir yang lahir baru kemarin.

Tanparagi mengatakan bahwa nama Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah Yahweh. Nama Yahweh memang digunakan oleh sebagian kafir Kristen sebagai nama Tuhan. Tetapi menurut situs Kristen yang pernah saya baca, nama Yahweh bukanlah nama Tuhan yang sahih. Penulis dalam situs tersebut menyatakan bahwa kata “Yahweh” sebagai pengucapan dari “YHVH” itu sebenarnya pengucapan yang salah kaprah. Kafir Kristen yang mengucapkan YHVH dengan YAHWEH dan memaksa pengucapan itulah yang paling benar dan cenderung menyalahkan yang tidak menggunakan kata YAHWEH, padahal pengucapan YAHWEH tidak berasal dari bahasa Ibrani melainkan penyalinan huruf (transliterasi) YHVH ke dalam bahasa Yunani.

Kata YHVH hanya diucapkan satu kali dalam setahun oleh Imam Besar, pada Hari Raya Pendamaian, di dalam Ruang Maha Kudus, dan di hadapan tutup pendamaian yang terletak di atas tabut perjanjian.  Sejak pembuangan ke Babel sekitar tahun 586 sebelum Masehi yang berlangsung selama 70 tahun, tabut perjanjian itu tidak ada sehingga kata YHVH tidak diucapkan lagi sejak saat itu hingga sekarang. Oleh karena itu barangkali karena Imam Besar Yahudi tidak mengajarkan cara mengucapkan kepada keturunannya tidak ada kalangan Yahudi yang mengetahui cara mengucapkan empat huruf YHVH itu dengan tepat. Banyak yang hanya menebak atau menduga bahwa empat huruf ini dibunyikan YAHAVAH, YEHUWA, YAHEVEH, YAHUWEH, YAHAVEH, dan seterusnya, jadi semuanya hanya menduga sehingga akhirnya baik YEHOVAH maupun YAHWEH hanyalah merupakan nama "dugaan".

Orang-orang Yahudi Israel pun tidak pernah menggunakan “YAHWEH” sebagai nama Tuhan. Jadi kalau tanparagi mengatakan bahwa nama Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah Yahweh, itu klaim sepihak dia saja. Faktanya orang-orang Yahudi Israel pemilik kitab-kitab Perjanjian Lama tidak pernah menyebut “YAHWEH” sebagai nama Tuhan mereka. Orang-orang Yahudi Israel justru mengakui kalau Tuhan sesembahan Muslim sama dengan Tuhan sesembahan orang Yahudi, perhatikan video ini.

Oleh karena nama Yahweh bukanlah nama Tuhan yang sahih dan hanyalah nama Tuhan hasil tebak-tebakan, maka sebaiknya kafir Kristen pemuja Yesus dari semua denominasi berkumpul untuk merumuskan nama Tuhan yang sahih. Satu nama Tuhan yang dapat mereka gunakan bersama-sama. Menyebarkan Kristen, menjamin orang pasti masuk sorga, tetapi nama Tuhan masih dalam perdebatan, bukankah itu lucu?!

Selanjutnya tanparagi berusaha menjawab pertanyaan kok bisa terang dan gelap sudah diciptakan di hari ketiga, sementara Matahari baru diciptakan di hari ke empat. Pertanyaan ini sudah lama sekali ditanyakan Muslim, tapi tanparagi terlihat masih belum dapat memberi penjelasan yang memuaskan. Dia hanya menjawab berdasarkan asumsi dan dugaan pribadi  saja, seperti Ketika Tuhan dalam Bibel berfirman jadilah terang, tanparagi berasumsi dan menduga setelah Tuhan berfirman terjadilah reaksi nuklir yang menjadi cahaya. Jawaban seperti ini tidak menjawab pertanyaan justru menimbulkan pertanyaan lainnya. Misalnya, jika Tuhan sudah menciptakan terang dengan fusi nuklir yang memunculkan siang dan malam di bumi, mengapa Tuhan masih menciptakan matahari di hari ke empat? Bukankah itu membuat pekerjaan Tuhan menjadikan terang di hari yang ke tiga menjadi sia-sia?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penciptaan Jagat Raya Menurut AL-QUR'AN dan BIBEL"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.